Monday 10 April 2017

MAKALAH METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (MK)

KATA PENGANTAR


                Puji syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.  Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Meteorologi dan Klimatologi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tak langsung dalam penyusunan laporan ini sehingga  laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai pada waktunya.
    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan, sekecil apapun akan penulis perhatikan dan pertimbangkan guna penyempuranaan dalam membuat laporan yang akan datang.
    Semoga laporan ini mampu memberikan nilai tambah bagi pembacanya dan juga bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Ambon, Juni 2016

Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang……………………………………………………………………
2.    Permasalahan……………………………………………………………………..
3.    Tujuan……………………………………………………………………………..
4.    Sasaran ……………………………………………………………………………
BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM
1.    Letak……………………………………………………………………………….
2.    Fisik………………………………………………………………………………..
3.    Sosial Masyarakat…………………………………………………………………
BAB III. PRAKTIKUM INSTRUMEN
1.    Alat Pengukur Suhu Udara……………………………………………………....
2.    Alat Penyinaran Matahari………………………………………………………..
3.    Temperatur Tanah………………………………………………………………..
4.    Alat Pengukur Curah Hujan……………………………………………………..
5.    High Volume Sampler (HV Sampler)…………………………………………....
6.    Automatic Rain Gauge (ARG)…………………………………………………....
7.    Alat Pengukur Penguapan………………………………………………………..
8.    Alat Pengukur Kecepatan Angin………………………………………………...
9.    Barometer ………………………………………………………………………....
BAB IV. PENUTUP
1.    Kesimpulan………………………………………………………………………..
2.    Saran……………………………………………………………………………….



BAB I
 PENDAHULUAN


1.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita, kita tidak terlepas dari segala sesuatu yang berhubungan dengan geografi, baik geografi fisik dan geografi non fisik. Salah satu gejala geografi yang non fisik yang berhubungan dengan manusia secara langsung adalah peristiwa cuaca dan iklim. Peristiwa cuaca dan iklim  adalah fenomena atmosfer, cuaca dan iklim tersebut di pelajari dalam mata kuliah meteorologi dan klimatologi.
            Meteorologi atau ilmu cuaca adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu tertentu dan ruang terbatas.. Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala cuaca, tetapi sifat-sifat dan gejala – gejala cuaca tersebut mempunyai jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi ( untuk iklim batas waktunya adalah 30 tahun ). Cuaca dan iklim tersebut di pengaruhi oleh adanya rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan letak lintang, sehingga terjadi perbedaan cuaca dan iklim antara satu tempat dengan tmpat lain. Proses terjadinya cuaca dan iklim adalah karena kombinasi variabel iklim yang sama, yang disebut  dengan unsur ikim. Adapun unsur dari iklim tersebut adalah suhu, angin, intensitas penyinaran cahaya matahari, kelembapan, tekanan udara dan keawanan,
            Peristiwa cuaca dan iklim tersebut berbeda-beda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Peristiwa tersebut berpengaruh pada kegiatan atau aktivitas kehidupan manusia, misalnya saja akibat  Indonesia beriklim tropic dan eropa beriklim subtropik, iklim tersebut mempengaruhi bagaimana keadaan lingkungan tersebut, antara lingkungan yang ada di daerah tropic dan lingkungan yang berada di daerah subtropik. Hal tersebut telah membuktikan bahwa mempelajari iklim tidak dapat terlepas dari cuaca karena iklim adalah rata-rata  cuaca.
            Mempelajari ilmu meteorology dan klimatologi sangatlah dibutuhkan, karena hal tersebut berpengaruh langsung dalam kehidupan manusia. Hal- hal yang terjadi sekarang, seperti efek rumah kaca, sangat berpengaruh pada penyimpangan iklim. Untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah ada, kami mengadakan praktikum yang dilakukan di daerah Seram Bagian Barat (SBB), Desa Kairatu, kec. Kairatu, Provinsi Maluku, pada hari selasa tanggal 24 mei 2016.


2.    PERMASALAHAN
Adapaun permasalahan dalam Praktikum tersebut adalah :
1.    Bagaimana kondisi suhu udara di sekitar lokasi praktikum ?
2.    Bagaimana kondisi kelembapan di lokasi praktikum ?
3.    Bagaimana persentase keawanan di lokasi praktikum ?
4.    Bagaimana kondisi angin di lokasi praktikum ?

3.    TUJUAN
  Adapun Tujuan Dari  PraktikumYaitu :
1.    Untuk mengetahui kondisi kelembapan di lokasi praktikum
2.    Untuk mengetahui prosentase keawanan di lokasi praktikum
3.    Untuk mengetahui kondisi angin di lokasi praktikum
4.    Untuk mengetahui kondisi tekanan udara di lokasi praktikum
5.    Untuk mengetahui hubungan antara kelembapan udara dengan suhu udara.
6.    Untuk mengetahui cara kerja alat-alat meteorologi dan klimatologi.
7.    Untuk dapat memperkirakan cuaca yang akan terjadi.



BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM


1.    LETAK

•    Letak Astronomi dan Letak Geografis
Batas wilayah Negeri Kairatu di-sebelah Timur dengan Huku-Kepala Air Tala dengan Watui kearah Yerewai sampai Seruawan, batas sebelah Barat dengan Sungai Riuapa sampai dengan Telaga dan air Waimital, sebelah Utara dengan Rumbatu, dan sebelah Selatan dengan Laut.
Luas Desa kairatu adalah 43,41 km2  secara administrative desa kairatu memiliki batas batas wilayah sebagai berikut :
?    Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Hunitetu
?    Sebelah Selatan berbatasan dengan laut
?    Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kamariang
?    Sebelah Barat berbatasan dengan Desa waimital dan Waipirit

2.    FISIK
Dilihat dari letak geografis desa kairatu terletak pada posisi sebelah timur kabupaten seram bagian barat dan berada pada pusat kec. Kairatu, yang membawahi 12 anak dusun antara lain :
1.    Pakarena    7.    Haturapa
2.    Kalapa Dua    8.    Tinanurui
3.    Waiselang    9.    Waisari
4.    Siompo    10.    Riuwapa
5.    Waitasi    11.    Air Buaya
6.    Leamahu    12.    Talaga Ratu

a.    Topografis
Desa Kairatu merupakan sebuah desa yang terletak di pesisir pantai sampai dengan daerah pegunungan sebagian desa kairatu ± 50% Merupakan daerah daratan rendah , sementara 50%  merupakan daerah pegunungan , dan pada dataran rendah digunakan untuk pemukiman dan untuk lokasi pertanian serta infrastruktur.
Sementara pada dataran pegunungan seluruh lokasi diisi dengan perkebunaan yang di tanami oleh cengkih,kelapa,coklat,pala dan buah buahan sebagai usaha masyarakat dalam mengelolah potensi alam yang ada untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.

b.    Hidrologi
Desa kairatu adalah sebuah desa yang di aliri oleh banyak sungai.  Ada sungai yang besar dan pula sungai sungai kecil, dan dugunakan untuk kebutuhan sehari hari seperti mandi ,cuci,minum dan juga untuk aliran pertanian diantaranya persawahan.

c.    Keadaan Iklim
Temperatur rata-rata di kairatu berdasarkan data badan pusat statistic tahun 2007 adalah 26,2°C, dimana temperature maksimum rata-rata 31,0 C dana temperature minimum rata-rata 22,5°C. jumalh curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 631 mm, sedangkan

d.    Jaringan Transportasi, Listrik Dan Telekomunikasi

Untuk jaringan transportasi, listrik dan komunikasi, desa kairatutelah terpenuhi kebutuhannya dari ketiga jenis sarana ini. Desa kairatu memiliki 23 trayek dari kairatu ke desa-desa lain di dalam desa kairatu dan 11 trayek yang melayani rute kairatu piru. Jaringan listrik di kairatu tersedia dan melayani seluruh KK di kairatu siang maupun pada malam hari. Jaringan telekomunikasi tersedia dengan pelayanan 2 provider yang tersedia yaitu telkomsel dan indosat. Hal ini mengakibatkan kemampuan masyarakat untuk mengakses fasilitas transportasi dan komunikasi semakin tinggi hal ini juga di dukung dengan letak lokasi desa yang berada pada lokasi cukup strategis yaitu selain berada pada simpul pergerakan barang dan jasa di pulau seram yaitu pada jalur trans seram yang menghubungkan kabupaten seram bagian barat dengan maluku tengah dan seram bagian timur.

3.    SOSIAL MASYARAKAT
                  Pada umumnya masyarakat desa kairatu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara bertani, atau masayarakat sebagian besar desa kairatu yaitu petani, bukan hanya itu, ada juga masyarakat desa kairatu yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memelihara hewan ternak, seperti sapi, kambing, ayam, dan hewan ternak lainnya, ada juga yang sudah menjadi pegawai negri sipil (PNS) dan juga sebagai pengusaha dan pedagang.
Masyarakat desa kairatu sangat baik dan ramah, hal itu dilihat ketika kita datang untuk melakukan kegiatan praktikum disana masyarakatnya melayani dan menerima kami Mahasiswa Program Study Pendidikan  Geografi dengan baik untuk melakuakan praktek dengan baik dan lancar dilokasi praktikum .
    Dalam praktikum kami banyak mendapat pengalaman dan ajaran yang penting dari masyarakat Desa Kairatu, untuk itu kami Mahasiswa bersyukur karena masyarakat begitu baik dan ramah melayani kami, pertannyaan demi pertannyaan yang kami tannyakan kepada masyarakat dengan baik dan ramah mereka menjawab pertanyaan tersebut.
    Kehidupan sosial masyarakat di Desa Kairatu  begitu aman dan tentram, di sertai dengan Iklim di Desa Kairatu yang begitu baik sehingga  kami dapat menikmati jalannya praktek dengan baik dan lancar  hingga selesai .
Begitulah kehidupan social masyarakat Kairatu dengan segala aktivitas-aktivitas yang di lakukan oleh masyarakat sehari-hari.
  


BAB III
PRAKTIKUM INSTRUMEN
PENGAMATAN CUACA DAN IKLIM



?    ALAT DAN FUNGSINYA

A.    ALAT PENGUKUR SUHU UDARA


             Berfungsi sebagai tempat meletakan peralatan meteorologi. Thermometer bola basah dan thermometer bola kering dibacanya satu jam sekali dan hasilnya akan didapati kelembaban udara humidity. Untuk thermometer maximum dan thermometer minimum dibacanya pada sore hari, untuk mendapatkan prakiraan cuaca. Dalam thermometer ini terdapat air raksa yang satuannya millimeter (mm), hasilnya thermometer bola basah dan bola kering dapat ditemukan dewpoint table (titik embun) dan kelembaban nisbi. Biasanya thermometer maximum posisinya sedikit yang sudah ditetapkan menjadi standar nasional. Di dalamnya terdapat empat buah thermometer.



Alat pengukur suhu udara ada 4 macam antara lain :
?    Termometer bola kering
?    Termometer bola basah
?    Termometer maksimum
?    Termometer minimum

Alat pengukur suhu udara  dipengaruhi langsung oleh matahari Oleh Karena itu alat-alat tersebut harus ditempatakan pada tempat tertentu yaitu pada sangkar meteorology. Sangkar ini berfungsi untuk melindungi alat-alat pengukur suhu udara tersebut. Ada dua jenis sangkar meteorology yaitu :
A.    Sangkar dengan ketinggian 20 cm.
B.     Sangkar dengan ketinggian 2 cm
Sangkar meteorologi ini dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
•    Terbuat dari kayu yang bercat putih
•    Mempunyai dua buah pintu dimana pintunya dibuat bersekat-sekat   supaya udara tidak bisa keluar masuk.
•    Pintunya menghadap dari utara ke selatan.
•    Ditempatkan pada tempat yang terbuka agar aliran udara  tidak terganggu.

 1.      Thermometer Bola Kering (BK)

yaitu suhu yang ditunjukkan dengan thermometer bulb biasa dengan bulb dalam keadaan kering. Satuan untuk suhu ini bias dalam celcius, Kelvin, fahrenheit. Seperti yang diketahui bahwa thermometer menggunakan prinsip pemuaian zat cair dalam thermometer. Jika kita ingin mengukur suhu udara dengan thermometer biasa maka terjadi perpindahan kalor dari udara ke bulb thermometer. Karena mendapatkan   kalor maka zat cair (misalkan: air raksa) yang ada di dalam thermometer mengalami pemuaian sehingga tinggi air raksa tersebut naik. Kenaikan ketinggian cairan ini yang di konversika dengan satuan suhu (celcius, Fahrenheit, dll).

2.      Thermometer Bola Basah (BB)

yaitu suhu bola basah. suhu ini diukur dengan menggunakan thermometer yang (bagian bawah thermometer) dilapisi dengan kain yang telah basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya.

3.      Thermometer Maxsimum

Adalah termometer air raksa yang diletakan mendatar agak miring keatas karena adanya tabung permukaan. Pada tabung gelasnya dibuat penyempitan pembuluh (konstriksi). Jika suhu panas maka air raksa memuai sehingga permukaan air raksa naik (bergerak ke kanan) tetapi jika suhu turun, permukaan air raksa tetap pada kedudukan seperti pada waktu suhu panas, hal ini disebabkan karena adanya konstriksi yang menutup air raksa yang berada di atas nya.

4.      Thermometer Minimum

Adalah termometer yang menggunakan zat cair alkohol. Cara kerjanya jika suhu dingin maka permukaan alkohol yang bergerak ke kiri akan membawa indeks petunjuk, yang berwarna merah jika suhu naik, maka indeks akan tetap pada tempatnya, meskipun permukaan alkohol mengembang dan bergerak ke kanan.

 Cara penggunaanya :
- Bola basah dan bola kering di baca denga menggunakan titik embun dan kelembapan udara.
- Thermometer maxsimum dilihat pada sore hari sekitar pukul. 12.00-19.00
  Thermometer r minimum dilihat pada pagi hari sekitar pukul. 00.00-07.00
- Setelah dibaca kemudiaan di reset dengan cara Thermometer bola kering di angkat ke atas   kebawah sehingga mulai dari nol lagi. Thermometer bola basah di putar sehingga mulai dari nol lagi.



B.    ALAT PENYINARAN MATAHARI



    Untuk keperluan Klimatologi pengukuran radiasi matahari meliputi:
Pengukuran lamanya matahari bersinar atau Sunshine duration ialah lamanya matahari bersinar sampai permukaan bumi dalam periode 1 hari, di ukur dalam jam.
      Pengukuran intensitas radiasi matahari atau intensity of sunshine, dalam satuan gr Calori cm 2 menit -1.
Periode satu hari disebut dengan panjang hari yaitu jangka waktu matahari berada diatas horizon. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan, atau juga ditulis dalam persen terhadap panjang hari.

?    Pengukur Sinar Matahari Jenis Campbell Stokes
Campbell Stokes digunakan untuk menghitung lama penyinaran matahari atau panjang hari. Alat ini terdiri dari bola gelas berbentuk bulat berisi masa air yang terpasang ditengah-tengah sebuah mangkok dengan garis tengah + 15 cm. Pada mangkok dibuat garis-garis jam dan permukaannya dicat hitam. Bola gelas ini bekerja sebagai lensa dan panas matahari akan membakar pias kertas ditempat kertas jatuh.

?    Cara Pengukuran dan Pengoperasian

•    Penggantian dan pemasangan pias sebaiknya pada sore hari setelah pukul 18.00 waktu setempat.
•    Tulis tanggal waktu pemasangan pias pada sebalik kertas pias.
•    Gunakan Jenis pias  Campbell Stokes sesuai waktunya sebagai berikut.

?    Cara Kerja Alat

•    Sinar Matahari yang melalui bola gelas sedemikian rupa diteruskan dan difokuskan tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini.
•    Bekas sinar matahari akan meninggalkan jejak dengan terbakarnya pias sesuai dengan kekuatan sinar matahari.
•    Digunakannya bola gelas untuk memfokuskan sinar matahari secara terus-menerus tanpa terpangaruh oleh perubahan posisi matahari.
•    Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini akan diperoleh jejak pias terbakar yang tidak putus.
•    Jika matahari tertutup awan dan atau hujan akan ditinggalkan jejak yang terputus-putus.


C.    TEMPERATUR TANAH


Selain mengukur suhu udara, Stasiun Meteorologi Kairatu juga mengamati/mengukur suhu tanah pada kedalaman 0 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, 100 cm. Sesuai dengan ketetapan (standard) dari WMO (World Meteorological Organization). Temperatur tanah dibedakan atas dua macam yaitu, temperatur tanah berumput pendek dan temperatur tanah gundul. Perbedaan terletak pada keadaan permukaan tanah dimana termometer ditempatkan ditanami rumput pendek atau tidak sama sekali (gundul).

a. Termometer tanah berumput

Berfungsi untuk mengukur temperatur atau suhu tanah berumput pada masing-masing kedalamannya
?    Bagian –bagian alat
•    Thermometer tanah berbengkok yang ditanam dalam tanah pada kedalaman yang berbeda.
•    Thermometer tanah berengkok ini adalah merupakan perubahan bentuk thermometer air raksa. Thermometer ini mempunyai kedalaman yang berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5cm, 10 cm, 20 cm, dan sudut kemiringan 45 derajat..
•    Thermometer tanah tipe siwon dengan kedalaman 50 dan100 cm (disebut juga termometer berselubung loagam).

?    Prinsip Kerja
Alat ini bekerja berdasarkan proses pemuaian, jika suhu naik maka air raksa dalam reservoir akan naik.

Cara kerja alat :
Thermometer ini terdiri dari 7 buah alat yang pada bagian bawahnya ditanam dalam tanah, apabila alat ini terkena sinar matahari, maka suhu tanah akan naik menyeababkan air raksa dalam reservoir thermometer akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.

Aplikasinya pada pertanian :
Aplikasinya pada pertanian untuk mengetahui suhu tanah yang berumput dan tanaman lain seperti kelapa sawit dan jenis tanaman lainnya.

b.  Thermometer Tanah Gundul

Thermometer ini sama dengan termometer berumput yang membedakan hanya pada jenis tanahnya yaitu atanah gundul dan tanah berumput.
Prinsip kerjanya sama dengan termometer tanah berumput yaitu melalui proses pemuaian.

Cara Kerja :
Pada dasarnya cara kerja dari alat ini hampir sama dengan termometer tanah berumput yaitu jika suhunya naik maka air raksa dalam reservoir akan naik dan menunjukkan skala pada pipa.

Aplikasi pada pertanian :
Kita dapat mengetahui dengan mudah jenis tanaman yang dapat tumbuh seperti tanaman yang berumur pendek misalnya kacang-kacangan, padi dan berbagai jenis tanaman yang cocok untuk tanah gundul.

?    Cara Kerja Peralatan
•    Prinsip kerja alat sama dengan termometer bola kering biasa yaitu, apabila suhu dalam tanah meningkat maka air raksa dalam bola termometer akan memuai dan mendesak keluar dan juga berlaku sebaliknya.
•    Ujung kolom air raksa menunjukkan suhu tanah pada kedalaman termometer yang sedang diamati.


?    Cara Pengukuran dan Pengoperasian
•    Pengamatan/pengukuran dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.
•    Mata pengamat usahakan sejajar dengan permukaan air raksa dalam termometer, hindari kesalahan paralaks dalam pembacaan suhu.
?    Pemeliharaan Alat
•    Bersihkan termometer dari debu dan lumut.
•    Bersihkan areal termometer tanah gundul dari rumput/tanaman.
•    Pelihara areal termometer tanah berumput dengan rumput pendek dan bersihkan dari tanaman pengganggu.



D.    ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN


Perbandingan antara jumlah curah hujan  yang  terjadi  selama satu bulan, dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu :
•    Atas  Normal (AN), jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya lebih besar dari 115 %.  Pada musim hujan, sifat hujan AN perlu mendapatkan perhatian, terutama jika curah hujan > 400 mm/bln, secara klimatologis cukup rawan terhadap bencana alam (banjir-tanah longsor).
•    N o r m a l  (N), jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya antara  85 % - 115 %.
•    Bawah Normal  (BN), jika nilai perbandingan terhadap rata-ratanya kurang dari 85 %.  Pada musim hujan, sifat hujan BN perlu mendapatkan perhatian, terutama jika curah hujan < 50 mm/bln, secara klimatologis cukup rawan terhadap bencana alam (kekeringan-kebakaran).

?    Penakar Curah Hujan Biasa (Typ Obs)


Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan biasa non recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Dengan bentuk sederhana terdiri dari sebuah corong, mulut corong (bagian atas) berbentuk lingkaran dengan luas 100 cm2. Bagian bawah corong merupakan tempat penampungan air hujan. Penakar hujan ini termasuk tipe kolektor yang menggunakan gelas ukur khusus untuk mengukur curah hujan dalam skala mm (milimeter).



?    Cara Kerja Peralatan
•    Air hujan yang masuk melalui corong dialirkan kebagian penampungan air hujan.
•    Air yang tertampung dikeluarkan melalui kran dan diukur dengan menggunakan gelas penakar.
?    Cara Pengukuran dan Pengoperasian
•    Pengamatan dilakukan setiap hari pada jam 07.00 waktu setempat.
•    Buka kunci gembok, letakkan gelas ukur dibawah kran dan kemudian kran dibuka.
•    Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm atau (sesuai skala gelas), sebelum air yang ditampung dalam gelas mencapai 25 mm, kran ditutup dulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian air dalam gelas dipindah dan pengukuran dilanjutkan kembali sampai air dalam penakar habis diukur. Selanjutnya seluruh hasil pembacaan dicatat dan di jumlahkan.
•    Untuk pembacaan curah hujan lebih kecil dari 0,5 mm ditulis 0 (nol), jika lebih dari 0,5 mm ditulis 1 (satu).
?    Pemeliharaan Alat
•    Periksa dan bersihkan corong dari sampah/kotoran sehingga tidak menghambat masuknya air hujan.
•    Periksa selalu apakah penampungan bocor.
•    Pakai/gunakan selalu gelas ukur standard yang telah disediakan.
•    Setelah pengukuran pastikan kran dalam keadaan tertutup/terkunci.

?    Penakar Hujan Otomatis (Tipe Hillman)

Penakar hujan tipa Hillman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Badannya berbentuk silinder dengan tinggi 115 cm. Mulut corong (bagian atas)  berbentuk lingkaran dengan luas 200 cm 2.

?    Cara Kerja Pelaratan
•    Air hujan masuk melalui corong kemudian masuk terkumpul dalam tabung tempat pelampung.
•    Air menyebabkan pelampung beserta tangkainya terangkat naik keatas.
•    Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang gerakannya mengikuti tangkai pelampung.
•    Gerakan pena dicatat pada pias yang digulung pada silinder jam yang berputar secara mekanis.
•    Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas) pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas maka berdasarkan sistem siphon otomatis air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.
•    Bersamaan dengan keluarnya air, tangkai pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.
•    Jika hujan masih turun, maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.

Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias, dan dapat ditentukan kapan jatuhnya hujan dan berapa intensitasnya untuk jangka waktu tartentu. Satu kali pena pias naik menandakan hujan sebanyak 10 mm.

?    Cara Pengukuran dan Pengoperasian
•    Buka pintu penakar hujan, singkirkan pena dari pias lalu angkat silinder jam penakar keatas.
•    Putar/kunci jam secukupnya, pasang pias pada silinder yang telah ditulis tanggal pemasangannya.
•    Letakkan silinder jam pada posisi semula dengan menyetel/mencocokkan waktu yang ditunjukkan oleh pena pada pias dengan waktu setempat.
•    Untuk keperluan pengamatan iklim suatu daerah, pengambilan pias dilakukan pukul 07.00 waktu setempat.

?    Pemeliharaan Alat
•    Periksa dan bersihkan corong dari sampah/kotoran sehingga tidak menghambat masuknya air hujan.
•    Periksa selalu apakah jam berfungsi baik, jangan mengunci jam terlalu ketat.
•    Periksa selalu apakah tangkai pena berfungsi dengan baik, jangan membengkokkan tangkai pena. Periksa juga apakah mata pena masih berfungsi.
•    Gunakan gelas ukur standard yang telah disediakan, setelah pengukuran pastikan pintu penakar tertutup dengan baik.


?    Automatic rain water sampler (ARWS)

Automatic rain water sampler adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil sample air hujan wet dan dry.

?    Fungsi Alat
•    Untuk mengambil sample air hujan yang akan diukur konsentrasi kimiannya.



?    Cara Kerja Alat
•    Jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada system control untuk membuka tutup tempat penampungan air yang digerakan oleh motor listrik.
•    Selama hujan, penutup akan tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti  maka penutup akan bergerak ke posisi semula (tertutup).
•    Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat.

E.    High Volume Sampler (HV Sampler)

?    Fungsi Alat
•    untuk mengambil sampel SPM (Suspended Particle Matter)

?    Cara Kerja Alat
•    udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi.
•    Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut.
•     Pengambilan sampling nya dilakukan dalam waktu 24 jam secara digital.




F.    Automatic Rain Gauge (ARG)


Merupakan peralatan yang digunakan untuk menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai tenagannya.



o    Proses Pengambilan Data
•    Obeng (+) untuk membuka tutup badan ARG
•    Kabel konektor antara logger ARG dengan computer
•    Computer atau laptop yang sudah diinstal program untuk proses pengambilan data.


o    Format Data
•    Proses pengambilan data yang tersimpan di dalam logger dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak paket yang telah disediakan.
•    Perangkat lunak ini digunakan untuk pengambilan data, dan konversi format data menjadi file.



G.    ALAT PENGUKUR PENGUAPAN

?    Panci penguapan
    Alat in berfungsi untuk mengukur  besar nya evaporasi yang  terjadi  di permukaan bumi.  Di dalam panic evaporasi terbuka, terdiri dari :
•    Bejana atau panci tempat air
•    Thermometer apung untuk  mengukur suhu air,
•    Hook Gauge stell well untuk mengukur tinggi air dalam panci.
•    Cup counter anemometer untuk mengukur kecepatan angin rata-rata di permukaan air.
Penguapan ialah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini dapat terjadi pada setiap permukaan benda pada temperatur diatas 00C. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan adalah temperatur benda dan udara, kecepatan angin, kelembaban udara, jenis permukaan benda serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya.
Dalam klimatologi dikenal istilah evaporasi dan evapotranspirasi, Evaporasi adalah penguapan dari permukaan benda mati atau air yang tergenang, sedangkan Evapotranspirasi adalah penguapan dari permukaan air, tanah, dan tanaman (transpirasi). Jadi Evapotranspirasi merupakan gabungan dari tranpirasi dan evaporasi.
Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur evaporasi dipergunakan Evaporimeter panci terbuka, dengan peralatan antara lain :
•    Panci terbuka, terbuat dari besi anti karat dengan ukuran garis tengah 122 cm, dan tinggi 25,4 cm.
•    Hook Gauge yaitu alat yang digunakan untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci. Alat ini terdiri dari sebuah batang yang mempunyai skala mm (milimeter), dan sebuah sekrup yang digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada permukaan air dalam panci. Skrup ini berfungsi sebagai mikrometer yang dibagi menjadi 50 bagian. Satu putaran penuh dari mikrometer mencatat perubahan ujung jarum  setinggi 1 mm.
•    Still Well adalah bejana yang terbuat dari logam kuningan yang berbentuk silinder dan mempunyai tiga buah kaki. Pada tiap kaki bejana terdapat sekrup yang digunakan untuk menyetel Still Well berdiri horisontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang saluran air untuk menjaga permukaan air dalam bejana dan panci tetap sama. Kegunaan yang lain adalah untuk menjaga permukaan air tetap tenang, sehingga penyetelan ujung jarum dapat lebih mudah.
•    Flooting Termometer (Termometer Apung). Alat ini merupakan satu set termometer maksimum dan minimum biasa yang diletakkan mengapung diatas panci berfungsi untuk mengukur temperatur air dalam panci.

?    Cara Kerja Alat
•    Laju penguapan diketahui dan diukur dari perubahan tinggi permukaan air, melalui pembacaan skala pada Hook Gauge.
•    Untuk Mengetahui laju penguapan yang terjadi pada interval waktu tertentu, dihitung selisih pembacaan akhir interval dengan permulaan interval waktu itu.

?    Cara Pengukuran dan Pengoperasian
•    Baca dan catan suhu maksimum dan minimum air.
•    Baca dan catat skala pada Hook Gauge.
•    Putar sekrup Hook Gauge perlahan-lahan sampai ujung jarum tepat berada pada permukaan air Baca dan catat skala pada Hook Gauge pada skala yang ditumjukkan oleh sekrup/mikrometer.
•    Lakukan pengamatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

?    Pemeliharaan Alat
•    Bersihkan bagian-bagian alat dari kotoran/lumut.
•    Ganti air dan bersihkan panci paling sedikit dua minggu satu kali.


H.    ALAT PENGUKUR ARAH DAN KECEPATAN ANGIN

                   Angin dapat bergerak secara horizontal maupun vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat tekanan udara tinggi ke tempat tekanan udara yang lebih rendah. Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaaan yang tidak licin, variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukaan disebut turbulensi mekanis.
Kecepatan angin diukur dengan Anemometer. Ada yang langsung menunjukkan kecepatan angin sesaat, dan ada pula yang menyatakan panjangnya perjalanan angin. Dalam jangka waktu tertentu, yang disebut dengan Wind Run.Cup Counter Anemometer termasuk jenis yang mengukur Wind Run ini. Untuk keperluan pertanian Cup Counter Anemometer ditempatkan pada ketinggian dua meter dari permukaan tanah.
?    Cara Kerja Alat
•    Angin yang melewati mangkuk menyebabkan mangkuk berputar. Jauhnya perjalanan angin dicatat pada counter.
•    Untuk mengetahui kecepatan angin rata-rata selama jangka waktu tertentu (interval), dihitung selisih pembacaan pada counter diakhir interval dengan permulaan interval itu.
?    Cara Pengukuran dan Pengoperasian
•    Catat counter pada saat permulaan pengamatan sesuai dengan waktu pengamatan setempat.
•    Catat counter pada pengamatan berikutnya sesuai dengan waktu pengamatan yang telah ditentukan.
•    Hitung kecepatan angin rata-rata dengan satuan meter/detik (m/dt) selama jangka waktu pengamatan.

?    Pemeliharaan Alat
•    Pelihara as (sumbu) kepala Cup Counter Anemometer dengan cara meminyakinya.
•    Jangan memutar mangkok pada saat Cup Counter Anemometer sedang beroperasi atau berputar pada saat pengamatan.

?     Cup Counter Dan Wind Vane Anemometer
 
Cup Counter (diluar Taman Alat)                Wind Vane Anemometer (didalam Taman Alat)
Pengerakan udara atau angina umumnya diukur dengan alat cup counter anemometer, yang didalamnnya terdapat dua sensor yaitu, :

•    Cup-Peopeller sensor untuk kecepatan angin
•    Vane weather cock sensor untuk arah angin
Untuk pengamatan angin permukaan anemometer dipasang dengan ketinggian 10meter dan berada ditempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10kali dari tinggi penghalang (Pohon, gedung, atau sesuatu yang menjulang tinggi).Tiang Animometer dipasang menggunakan 3 buah labrang atau kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat atau labrang berada pada arah udara dari tiang Anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang Anemometer merupakan factor terpenting terutama pada daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang Anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sandaran petir.
Dengan adanya kelengkapan dari peralatan-peralatan klimatologi, akan memudahkan bagi teknisi atau observer untuk melakukan status pengamatan. Kelengkapan peralatan ini didukung oleh kemajuan teknologi yang cukup pesat akhir-akhir ini. Tetapi bagaimanapun pesat atau moderennya pengembangan suatu alat , tetap disusun dari suatu rangkaian yang sederhana.



I.    BAROMETER


Barometer adalah alat pengukur tekanan udara. Ada beberapa tipe barometer, misalnya barometer yang menggunakan tabung kaca hampa udara. Bagian ujung tabung yang terbuka dimasukkan kedalam bejana air raksa. Bila tekanan udara naik, maka udara akan menekan air raksa yang ada di dalam tabung. Besarnya tekanan udara ialah selisih permukaan air raksa di dalam bejana dan di dalam tabung. Tipe barometer lainnya ialah barometer aneroid dan barograf yang menggunakan lempeng logam yang tipis.
?    Penempatan Alat
•    Ditempatkan pada ruangan yang mempunyai suhu tetap (homogen)
•    Tidak boleh kena sinar matahari
•    Tidak boleh kena angin langsung
•    Tidak boleh didekat lalu lintas orang
•    Tidak boleh dekat meja kerja
Penerangan jangan terlalu besar, maksimal 25watt

?    Prinsip Kerja Barometer
•    Pada suhu serta tekanan normal tinggi air raksa berkisar 76 cm. karena ada area hampa di bagian atas barometer maka kolom mercurinya tak mengalami tekanan dari bagian ujung atas tabung kaca.
•    Untuk mengisi barometer ini diperlukan sebuah alat bernama pompa vakum. Pompa vakum ini membuat tabung kaca menjadi hampa.
•    Air raksa selanjutnya di Tarik menuju dalam tabung gelas dari wadah serta mengisi sebagian tabung kaca.
•    Untuk meningkatkan akurasinya, barometer jenis ini dilengkapi dua alat tambahan. Pertama yaitu skala ternier yang membantu pembacaan barometer supaya lebih akurat daripada hanya memakai barometer biasa. Kedua merupakan thermometer yang di pakai sebagai pengoreksi terhadap kesalahan factor luar semsial perubahan kepadatan air raksa serta perubahan bahan.




BAB IV
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
                    Klimatologi adalah kondisi cuaca rata-rata selama periode waktu tertentu, dan merupakan cabang dari ilmu atmosfer.
Cahaya, suhu, kelembaban udara, curah hujan, dan angin merupakan unsur-unsur iklim.
Cuaca dan iklim merupakan unsur yang penting dalam meteorologi. Pengamatan cuaca dan iklim dapat dilakukan oleh manusia maupun dilakukan dengan menggunakan alat – alat yang dibuat khusus untuk mendeteksi keadaan.
Sangkar meteorologi (Screen) adalah suatu tempat yang digunakan untuk meletakkan alat-alat pengamatan cuaca permukaan seperti termometer bola kering, bola basah, termometer maksimum, termometer minimum dan alat lainnya.
Alat-alat pengukuran yaitu sebagai berikut:
?    Alat ukur suhu udara adalah thermometer bola basah dan bola kering, thermometer maksimum dan thermometer minimum.
?    Alat ukur kelembaban udara adalah Hygrograf.
?    Alat ukur curah hujan adalah tipe observatorium dan hellman.
?    Alat ukur radiasi matahari adalah compbell stokes.
?    Alat ukur kecepatan angin adalah anemometer.
?    Alat ukur penguapan adalah evaporimeter panci terbuka.

B.    SARAN
•    Diharapkan agar para asisten pada meteorology dan klimatologi dapat menjelaskan lebih terperinci lagi tentang alat-alat dan aplikasinya terhadap cuaca dan iklim.
•    Diharapkan kepada peserta agar lebih aktif dalam menanyakan hal-hal yang kurang jelas dari penjelasan asisten.
•    Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami unsur-unsur pembentukan cuaca dan iklim, juga dapat mengetahui cara kerja alat-alat meteorology dan klimatologi serta dapat mengumpulkan dan mengolah datanya.

2 comments: